Friday, April 5, 2013

Usaha sukses Bok Perhiasan




PROFIL.
Dia sempat menjadi pekerja selama 14 tahun di perusahaan pembuatan 
kotak atau boks perhiasan maupun kebutuhan lainnya di Surabaya, Jawa 
Timur.  Pada 2009 lalu, Fahmi Djibran lalu berpikir, apakah dia akan 
terus menjadi seorang pekerja dengan ketrampilan yang dimilikinya?

Lalu
dia melepaskan diri dari perusahaan tempatnya bekerja, dan menekuni 
usaha sendiri di bidang sama dengan brand Boks Unik. Kemudian pada awal 
tahun ini dia memberanikan diri hijrah ke Bogor, Jawa Barat untuk 
mendekatkan diri ke pasar yang menjadi primadona, yakni Jakarta.

Di
Indonesia, bisnis atau usaha pembuatan kotak yang terbuat dari kayu 
memang belum menjadi pilihan utama sebagai sumber penghasilan. Jumlah 
perusahaan pembuat kotak pun masih bisa dihitung dengan sebelah jari 
tangan, karena jumlah 5 unit, termasuk Boks Unik.

Akan tetapi, 
bagi Fahmi Djibran, yang memiliki keahlian perkayuan, bisnis membuat 
kotak kayu bisa sebagai sumber pendapatan potensial. Kotak kayu seperti 
apa yang dikerjakan Fahmi dan karyawannya, tidak lain untuk keperluan 
kotak perhiasan.

”Saya bisa memproduksi kotak kayu untuk 
keperluan perhiasan emas, batu-batu mulia, maupun kotak makanan hingga 
plakat atau souvenir. Ukurannya mulai dari yang terkecil sekitar 5 x 5 
cm dan tinggi 3 cm hingga ukuran terbesar 70 x 40 cm dan tinggi 15 cm,” 
ujar Fahmi Djibran.

Dia berani menjadi produsen, karena umumnya 
perusahaan sama di Indonesia mengejar pasar ekspor. Karena masih ada 
celah untuk pasar lokal, Fahmi pun kini menjadi pemilik usaha potensial 
di bidang kotak kayu. Bahan bakunya bukan jadi hambatan, karena tersedia
di setiap kota.

Kotak berbentuk apa saja bisa dikerjakannya 
sesuai dengan order konsumen. Apakah kotak itu berbentuk kubus atau 
limas, tidak menjadi kendala bagi Fahmi bersama sekitar 20 karyawannya 
di kawasan Cimanggu, Bogor.

Order korporasi yang selama ini 
dilayani salah satu perusahaan sejenis di Surabaya, bahkan bisa beralih 
ke perusahaan Boks Unik milik Fahmi. Korporasi yang dimaksud seperti PT 
Aneka Tambang (Antam) maupun perusahaan lain yang membutuhkan kotak kayu
sebagai wadah komoditasnya.

Andalan usaha Fahmi ternyata tidak 
kepada bahan baku kayu semata. Sebab, kotak kayu ketika memasuki pasar 
ekspor ke negara tertentu, harus disertai sertifikat yang dikeluarkan 
dari negara asal. Dokumen yang dimaksud berupa jaminan kayu tidak 
membawa kutu atau rayap yang bisa menjadi petaka bagi negeri tujuan.

Selain
memenuhi kebutuhan pasar lokal, Boks Unik tercatat melayani permintaan 
dari Australia dan Singapura. Sedangkan kayu yang menjadi andalannya 
membuat kotak secara umum menggunakan kayu jati, kayu mahoni maupun kayu
umum yang dihasilkan di Indonesia.

“Semuanya bahan baku murni 
lokal, tidak ada yang impor, dan saat ini kami tengah melakukan 
penjajakan pasar di Kanada. Sebab, ada juga perusahaan kopi luwak 
mengandalkan kotak kayu menjadi wadah komoditas itu ke pasar ekspor,” 
tandas Fahmi.

Untuk mensiasati pasar, Boks Unik juga memproduksi 
kotak yang terbuat dari bahan medium, dencity, fiberboard atau MDF. 
China sebagai salah satu pemain kotak untuk keperluan perhiasan, 
mengandalkan bahan baku tersebut.

Menurut Fahmi, penggunaan kotak
dari MDF tidak wajib dilengkapi sertifikat, karena dipastikan terbebas 
dari kutu atau rayap kayu. Berarti izin ekspor menggunakan wadah MDF ke 
berbagai negara jauh lebih mudah ketimbang menggunakan kotak dari kayu 
asli.

Boks Unik bisa melayani permintaan konsumennya dengan jenis
bahan baku apa saja. Proses pembuatan kotak dari kayu membutuhkan 
pengeringan alami maupun melalui oven. Sedangkan proses pembuatan kotak 
dari bahan baku MDF sangat singkat.

Untuk finishing penggunaan 
bahan baku MDF, tetap menggunakan kulit kayu asli, namun Fahmi lebih 
memilih pembuatan kotak dari kayu. Pemanfaatan bahan itu hampir sama 
dengan karton yang tidak tahan lama bila dibandingkan kayu.

Harga
jual produk kotak Boks Unik sangat bervariasi. Harga termurah 
Rp15.000—Rp20.000. Harga tertinggi hingga Rp1,1 juta. Adapun kapasitas 
produksi kotak kayu usaha Fahmi yang belum memiliki fasilitas showroom 
sekitar 1.5000 sampai 2.000 kotak kecil per bulan.

Kapasitas 
produksi kotak besar yang dihasilkan tidak jauh berbeda, yakni sekitar 
1.000 per bulan. Untuk mendukung pemasaran, Fahmi juga dituntut 
melahirkan ide-ide kreatif bersama krunya.

”Kami memiliki banyak 
konsumen di Jakarta, dan kami wajib membedakan model setiap kotak untuk 
menghindari kejenuhan mereka. Kalau semua konsumen disuplai dengan 
desain yang sama, akan njadi petaka bagi usaha ini. Jadi ada tuntutan 
kreativitas dan inovasi”

Setiap desain untuk konsumen penjual, 
selalu dipatenkan, sehingga setiap toko tidak akan pernah menerima model
yang sama. Ini adalah jaminan dari Boks Unik kepada setiap toko yang 
memasarkan kembali produk kotak kayu.

Apalagi menghadapi konsumen
individu yang memesan kotak kayu menjadi wadah perhiasannya, perusahaan
UKM ini harus bisa menjelaskan secara detail kebutuhan maupun desain 
kotaknya agar selaras dengan isinya.

Menghadapi konsumen yang 
sangat beragam keinginan mendapat desain khas dan unik, Fahmi juga harus
siap. Sebagai contoh misalnya, ada konsumen memesan kotak perhiasan 
besar yang harus dilengkapi dengan blower serta laci dalam. “Kami harus 
bisa menangkap ide-ide itu.”

Karena belum melengkapi usahanya 
dengan gerai khusus, Fahmi masih mempercayakan promosi melalui jejaring 
sosial seperti facebook, twitter, email hingga Blackberry dan website. 
“Alhamdulilah, tidak ada kendala bagi kami untuk memenuhi order dari 
jejaring itu,” tutur Fahmi.

Kesibukan perusahaan Boks Unik saat 
ini memenuhi order dari Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk pembuatan 
wadah plakat. Namun plakat itu dilengkapi acrilyc agar transparan. Jika 
dilihat, kotak itu seperti buku tulis, tetapi sebenarnya perpaduan dari 
kayu dan acrilyc.

Fahmi mengungkapkan, dibandingkan dengan nilai 
jual produk China yang juga memenuhi pasar nasional, harga Indonesia 
masih di atas. Namun dia tidak peduli terhadap perbedaan harga itu, 
karena sistem pemasaran di Indonesia sangat fleksibel.

Untuk 
mendatangkan kotak kayu dari China, minimal order sebanyak 10.000 atau 
setara demean satu kontainer. Sedangkan pemasaran yang dilakukan Boks 
Unik mengacu pada permintaan pasar. Bahkan melayani permintaan 
perorangan dalam jumlah kecil. “Inilah keunggulan perusahaan nasional.”

Meski
sudah memiliki pasar ekspor, namun Boks Unik tetap lebih fokus memenuhi
pasar lokal dengan perbandingan 80 persen untuk nasional dan 20 persen untuk ekspor. [BISNIS INDONESIA]
 source : spiritgkn

1 comment:

  1. very inspiring. [url=http://diamondku.com]perhiasan wanita[/url] .

    ReplyDelete

tinggalkan pesan disini ya

Inform's Blog: MATERI WIDYA MWAT YASA (WIMAYA) UPN "Veteran"

Inform's Blog: MATERI WIDYA MWAT YASA (WIMAYA) UPN "Veteran"